Bakal calon presiden, Prabowo Subianto, telah mengganti nama aliansi elektoralnya menjadi Koalisi Indonesia Maju, mengikuti nama kabinet Presiden Joko “Jokowi” Widodo. Ia seperti menegaskan posisinya mewakili “tim Jokowi”, sekaligus menampilkan diri sebagai penerus langkah Presiden RI yang populer tersebut.

Prabowo mengatakan tentang perubahan nama resmi aliansinya saat berbicara pada acara peringatan 25 tahun Partai Amanat Nasional (PAN), Selasa kemarin (29 Agustus). “Saya sepenuh hati ingin melanjutkan perjuangan [Jokowi]. Bersama tim, kami diskusi dengan pimpinan partai, meski hanya sebentar. Kami sepakat menggunakan nama Koalisi Indonesia Maju,” katanya.

Aliansi Prabowo untuk pemilu 2024, dulu bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), awalnya hanya terdiri dari partainya sendiri, Gerindra, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berbasis Islam. Namun baru-baru ini, tiga partai propemerintah lainnya, yaitu Partai Golkar, PAN, dan Partai Bulan Bintang (PBB) menyatakan bergabung dengan kubu tersebut.

‘Tim Jokowi’

Prabowo menyatakan bahwa aliansi lima partai yang baru dibentuk terdiri dari pendukung setia Jokowi. Ia pun berjanji untuk melanjutkan kebijakan Presiden, termasuk “Jokowinomics” dan segala upayanya untuk mengembangkan industri hilir mineral di Indonesia.

“Kami tidak ragu [mengatakan] bahwa kami adalah tim Jokowi,” kata Prabowo. “Kami sudah membentuk tim yang berisi tokoh-tokoh partai [pendukung]. Kami sudah berdiskusi dan mempelajari landasan kuat yang dibangun oleh Jokowi, yang saya namakan ‘Jokowinomics’,” tambahnya, merujuk pada kebijakan ekonomi Presiden Jokowi.

“Di luar negeri, mereka bingung bagaimana kita bisa mengatasi permasalahan melalui pembagian kartu [bansos]. Bagaimana kartu sederhana seperti itu bisa memberi bantuan sosial atau bantuan kesehatan kepada puluhan juta orang?” katanya. “[…] Tentu saja banyak kelemahannya, karena pengembangannya perlu waktu lebih dari satu atau dua tahun.”

Popular

Policymakers to rethink single-day general election format

Authorities raises Halmahera volcano alert level to highest

Indosat showcasing Indonesia's Digital Literacy Initiative at the Global DTC Workshop