TheJakartaPost
Please Update your browser
Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.
Ridwan muncul sebagai cawapres Ganjar
Change Size
West Java Governor Ridwan Kamil (right) has officially joined the Golkar Party, paving the way for a possible run in the 2024 elections. (Instagram/@golkar.indonesia)
Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat dan anggota baru Golkar, partai terbesar kedua di Indonesia, telah disorot sebagai salah satu kandidat yang diincar untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo. Tetapi, partai Golkar sudah membentuk aliansi dengan partai pesaing pendukung Prabowo Subianto.
Ridwan, 51, lebih akrab disapa Emil, merupakan sosok yang paham manfaat media sosial. Ia telah muncul sebagai salah satu kandidat terpopuler untuk jadi pasangan Ganjar. Menurut Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, nama Emil dipertimbangkan para pemimpin di kalangan PDIP untuk menjadi pasangan Ganjar.
Kemungkinan Ridwan bergabung dengan Ganjar, kata Hasto, telah dibahas pekan lalu dalam pertemuan tertutup antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan para pimpinan partai pendukungnya, yaitu Mardiono dari partai berhaluan Islam, Partai Pembangunan Nasional (PPP); Oesman Sapta Odang dari Hanura; dan raja media Hary Tanoesoedibjo dari Perindo.
Selain Ridwan, kandidat utama lain yang dibahas dalam pertemuan pekan lalu, kata Hasto, antara lain Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, 66 tahun, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, 54 tahun.
“Nama-nama tokoh yang dinilai positif oleh masyarakat tentu akan dikaji secara mendalam oleh PDIP,” kata Hasto seraya menambahkan bahwa partai akan mencermati rekam jejak mereka dan mempertimbangkan karakter kepemimpinan serta kemampuan mereka bekerja sama dengan Ganjar.
Pertemuan Ridwan-Megawati
Spekulasi tersebar luas bahwa Ridwan punya peluang besar untuk dicalonkan sebagai cawapres karena ia dilaporkan telah intens berkomunikasi dengan Megawati. Komunikasi dengan Megawati menjadi penting karena para analis yakin bahwa keputusan akhir tentang pilihan pasangan Ganjar untuk pemilu mendatang ada di tangan Ketua Umum PDIP tersebut.
