Presiden mengatakan pada hari Jumat (6 Oktober) bahwa ia akan merombak kabinetpa "secepatnya" dan menunjuk pengganti Syahrul. Pengumuman dikeluarkan sehari setelah politisi Partai NasDem Syahrul Yasin Limpo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Pertanian. Pengunduran diri Syahrul terkait penyelidikan dugaan korupsi di kementerian tersebut.

Untuk sementara waktu, Jokowi telah menunjuk Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi sebagai pelaksana tugas (Plt.) Menteri Pertanian.

Analis Ujang Komarudin menduga bahwa Presiden akan merombak kabinet untuk mengkonsolidasikan kekuasaan, mengingat perombakan tersebut bisa jadi merupakan yang terakhir bagi Jokowi. "Perombakkan berikutnya pada intinya adalah strategi untuk merespons konstelasi politik saat ini menjelang pemilihan presiden tahun depan," kata Ujang.

Beberapa anggota dari koalisi partai-partai yang mendukung pemerintahan Jokowi telah mengalihkan suara mereka kepada calon presiden dari pihak oposisi, seiring makin dekatnya pemilihan presiden pada bulan Februari 2024.

Dua partai propemerintah telah menjalin aliansi elektoral dengan partai oposisi untuk mendukung pencalonan Anies Baswedan sebagai calon presiden. Anies, yang dikabarkan tidak memiliki hubungan baik dengan Jokowi, akan didukung oleh partai propemerintah NasDem yang dipimpin oleh konglomerat media Surya Paloh, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang merupakan partai berbasis Islam terbesar di Indonesia. Kedua partai ini akan beraliansi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Menurut para analis, aliansi ini menunjukkan memudarnya pengaruh Jokowi seiring mendekatnya akhir masa kepresidenannya.