Otoritas kesehatan akan memberikan dua dosis tambahan vaksin polio oral (OPV) tipe 2 kepada 8,3 juta anak di bawah usia 7 tahun di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dosis tambahan juga akan diberikan kepada 150.000 anak di Yogyakarta, setelah ditemukan kasus polio di dekat perbatasan provinsi tersebut dengan Jawa Tengah.

Imunisasi terbaru ini akan berperan sebagai penguat bagi anak-anak yang telah menyelesaikan rangkaian vaksinasi utama mereka. Sedangkan bagi yang vaksinasinya belum lengkap, dosis tambahan akan berfungsi sebagai imunisasi tambahan.

Kementerian Kesehatan mewajibkan semua bayi di bawah usia satu tahun untuk mendapatkan empat dosis OPV. Dosis pertama diberikan sesaat setelah lahir, dan dua suntikan vaksin polio. Kemudian mereka dapat menerima suntikan penguat setelah berusia lebih dari 18 bulan.

Petugas kesehatan di tiga provinsi mulai memberikan dosis tambahan pada hari Senin 15 Januari, sementara dosis kedua akan diberikan pada 19 Januari. Hingga Rabu 17 Januari, 42,6 persen dari jumlah anak yang ditargetkan, atau sekitar 3,6 juta anak, telah menerima dosis pertama mereka.

"Kami berusaha untuk memvaksinasi setidaknya 95 persen dari jumlah anak yang ditargetkan," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Senin 15 Januari.

Kementerian Kesehatan baru-baru ini mengumumkan dua kasus di Jawa Timur dan satu kasus di Jawa Tengah. Dalam kasus temuan tersebut, pasien dinyatakan positif menderita lumpuh layu akut dengan hasil laboratorium yang menunjukkan bahwa mereka terinfeksi virus polio tipe 2.