Meski merupakan partai terbesar dan satu-satunya partai di Jawa Tengah yang bisa mengajukan pasangan calon gubernur tanpa koalisi, politisi PDI-P, Bambang Wuryanto dan Hendrar Prihadi, gagal bersaing dengan calon lain dari berbagai latar belakang.
Jajak pendapat awal terkait pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Tengah pada November mendatang menunjukkan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) harus berjuang untuk menang di kubunya sendiri. Partai tersebut tidak punya calon yang mampu menandingi popularitas calon pesaingnya, terutama Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang juga ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa PDI-P harus berjuang keras. Meski merupakan partai terbesar dan satu-satu partai di Jawa Tengah yang bisa mengajukan pasangan calon gubernur tanpa koalisi, politisi PDI-P, Bambang Wuryanto dan Hendrar Prihadi, gagal bersaing dengan calon lain dari berbagai latar belakang.
Peringkat elektabilitas Bambang dan Hendrar hanya berada di tingkat satu angka, lebih rendah dari 7 persen. Sementara Kaesang dan Kapolda Jateng Irjen Jenderal Ahmad Luthfi, dua tokoh yang dianggap mewakili Jokowi, mendapat suara antara 12 dan 25 persen dalam berbagai simulasi dengan kandidat-kandidat yang berbeda.
Survei Indikator memang menemukan bahwa PDI-P tetap menjadi partai paling populer di Jawa Tengah, dengan 35 persen responden pendukung. Namun, para responden ini terbagi dalam hal pemilihan calon gubernur. Mereka galau antara memilih Ketua PDI-P Jawa Tengah Bambang, atau saingannya, Kaesang dan Luthfi.
“Sekuat apa pun pengaruh PDI-P di Jawa Tengah, fenomena split-ticket voting ini sangat berdampak pada perilaku elektoral masyarakat kita,” kata Burhanuddin saat peluncuran survei yang dilaksanakan pada Minggu 7 Juli. Istilah split-ticket voting digunakan untuk menggambarkan adanya pemilih yang memilih calon dari partai yang berbeda-beda, pada beberapa pemilihan umum yang dilaksanakan dalam waktu berdekatan.
Pada Februari lalu, PDI-P memenangkan kursi terbanyak dalam pemilihan dewan legislatif daerah di provinsi Jawa Tengah. Namun, calon presidennya, Ganjar Pranowo, kalah di pemilihan presiden. Yang terpilih adalah Prabowo Subianto, yang mencalonkan diri bersama putra tertua Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Pasangan ini menerima dukungan diam-diam dari Jokowi. PDI-P berpisah dengan Jokowi setelah pemilu.
Kurang populer
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.