Satu bulan menjelang akhir masa jabatannya sebagai presiden selama satu dekade, Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah memperingatkan para menterinya untuk tidak mengeluarkan kebijakan ekstrem dan menegakkan stabilitas demi mempermudah proses transisi kekuasaan.
residen Joko “Jokowi” Widodo meminta para menteri kabinetnya untuk menjaga stabilitas di negara ini, guna memungkinkan kemajuan dan pembangunan. Presiden meminta mereka untuk menahan diri agar tidak “membuat kebijakan ekstrem” saat masa jabatannya selama satu dekade memasuki bulan terakhir. Kebijakan semacam itu dinilai berpotensi menyebabkan kekacauan yang mungkin meluas.
Para menteri Kabinet Indonesia Maju berkumpul untuk terakhir kalinya pada Jumat13 September, di Istana Garuda di ibu kota Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Kabinet ini dibentuk Jokowi setelah terpilih kembali pada 2019.
Rapat hari Jumat, yang merupakan rapat terakhir sebelum pelantikan Menteri Pertahanan dan presiden terpilih Prabowo Subianto sebagai presiden kedelapan negara ini, menempatkan topik transisi pemerintahan sebagai fokus utama. Rapat tersebut juga dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Jaksa Agung ST Burhanuddin.
Jokowi mengatakan, semua elemen pemerintahan harus bekerja sama untuk menyukseskan program-program Prabowo. Dengan harapan pemerintahan selanjutnya dapat segera berjalan, ia berpesan kepada para menteri agar berhati-hati saat memutuskan kebijakan, jangan sampai menimbulkan kekacauan besar.
“Terus jaga lingkungan yang kondusif [dan], jangan sampai terjadi gejolak dan kerusuhan menjelang terbentuknya pemerintahan selanjutnya,” perintah Jokowi. “Jangan sampai ada kebijakan-kebijakan yang ekstrem, apalagi yang menyangkut hajat hidup orang banyak, yang berpotensi merugikan masyarakat secara umum, dan yang dapat menimbulkan kegaduhan.”
Ia menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan menjaga stabilitas adalah menjaga daya beli, inflasi, pertumbuhan, dan keamanan.
Jokowi mengeluarkan perintah tersebut saat para pembuat kebijakan mempertimbangkan beberapa aturan yang akan membuka jalan bagi pemerintahan Prabowo yang akan datang. Aturan-aturan berlaku, saat presiden terpilih tersebut bersiap mewujudkan serangkaian janji yang dibuat selama kampanye presiden.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.