Calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil menantang pesaing terbesarnya dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) untuk menarik perhatian masyarakat Betawi, kelompok etnis asli Jakarta. Ridwan mengumbar janji-janji kampanye dan diskusi yang diarahkan pada pelestarian budaya serta menjanjikan pengakuan yang lebih luas kepada masyarakat tersebut.

Ridwan, penduduk asli yang juga mantan gubernur provinsi Jawa Barat, maju bersama politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suswono melalui dukungan aliansi elektoral besar, Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Mereka akan bersaing dengan calon dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Pramono Anung – mantan sekretaris kabinet – dan calon wakil gubernur Rano Karno, mantan gubernur Banten yang selama puluhan tahun dekat dengan budaya Betawi. Satu pesaing lain lagi adalah calon independen Dharma Pongrekun dan calon wakilnya, Kun Wardana.

Dalam debat pertama pada Minggu, Ridwan mengatakan bahwa ia akan memprioritaskan pengembangan budaya Betawi di Jakarta jika menang pilkada.

“Jakarta memang pusat semua budaya, tetapi tentu saja kami akan memprioritaskan pengembangan budaya Betawi karena itu adalah [budaya] lokal [Jakarta],” kata Ridwan.

Sementara itu, Dharma, mantan jenderal polisi, mengatakan bahwa ia akan melestarikan budaya Betawi di kalangan pemuda setempat melalui pencantumannya dalam kurikulum sekolah. Kebijakan ini juga diusulkan oleh pasangan Ridwan-Suswono.