TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Perjalanan yang aman

Akhir pekan lalu, terdapat pengendara yang terjebak selama berjam-jam di Betung, Sumatra Selatan.

Editorial Board (The Jakarta Post)
Jakarta
Tue, April 9, 2024

Share This Article

Change Size

Perjalanan yang aman Motorcyclists wait to board a ferry to cross the Sunda Strait to return home ahead of Idul Fitri, which marks the end of the Muslim fasting month of Ramadan, at Ciwandan Port in Cilegon, Banten, on April 7, 2024. (AFP/Dziki Oktomauliyadi)
Read in English

H

ari-hari ini jadi salah satu musim mudik Idul Fitri yang paling melelahkan, atau bahkan paling membahayakan, yang pernah ada dalam beberapa tahun terakhir.

Akhir pekan lalu, ketika ribuan pemudik meninggalkan Jakarta menuju kota-kota di seluruh Jawa, juga menuju tempat-tempat lain, terdapat para pengendara yang terjebak selama berjam-jam di Betung, Sumatra Selatan. Mereka terpaksa ada di kemacetan sepanjang 25 kilometer saat mencoba mencapai ibu kota provinsi, Palembang. Kota ini merupakan kota transit, yang menjadi gerbang menuju kota-kota besar lainnya di Sumatra. Selama lebih dari 12 jam lalu lintas terhenti, memaksa para pemudik yang sedang dalam perjalanan mendirikan kemah di sepanjang jalan.

Bagi pemudik lainnya yang menuju Pulau Sumatra, permasalahan dimulai sejak berangkat di Pulau Jawa. Masih pada akhir pekan lalu, ribuan pemudik yang mengendarai sepeda motor terpaksa menunggu berjam-jam di Pelabuhan Ciwandan. Mereka menunggu feri penyeberangan ke Lampung. Beberapa pemudik pingsan kena sengatan panas, setelah menunggu setidaknya lima jam di bawah terik matahari sambil tetap berpuasa. Mereka tentu kelelahan, sehingga harus dievakuasi ke pusat kesehatan terdekat. Kondisi saat itu begitu parahnya, hingga pada Minggu, Presiden Joko “Jokowi” Widodo menginstruksikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi agar memberi perhatian khusus pada para pemudik yang terjebak di Ciwandan.

Saat ini masih musim hujan. Karena itu, perjalanan liburan tahun ini juga terhambat akibat cuaca buruk. Beberapa hari menjelang puncak arus mudik lebaran, tanah di bawah ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) longsor. Aparat terpaksa menutup jalur tersebut sebelum akhirnya membuka satu jalur khusus untuk para pemudik.

Ternyata longsor di Bocimi seperti pertanda akan adanya masalah berikutnya.

Pada Senin 8 April pagi, ketika arus lalu lintas menuju ke timur Pulau Jawa mulai mereda, dan jutaan pemudik sudah tiba di kampung halaman dengan selamat, terjadi tragedi mengerikan. Selama bertahun-tahun, pemerintah mengatur kebijakan contra-flow di Tol Cikampek. Dengan pengaturan khusus, pengendara yang mengarah ke timur diperbolehkan menggunakan jalur arah barat. Kebijakan ini telah berhasil mengurangi kemacetan di sepanjang jaringan jalan tol pantai utara trans-Jawa.

Viewpoint

Every Thursday

Whether you're looking to broaden your horizons or stay informed on the latest developments, "Viewpoint" is the perfect source for anyone seeking to engage with the issues that matter most.

By registering, you agree with The Jakarta Post's

Thank You

for signing up our newsletter!

Please check your email for your newsletter subscription.

View More Newsletter

Namun, pada Senin kemarin, ketika hanya dua lajur arah barat yang masih dibuka untuk lalu lintas menuju Jakarta, seorang pengemudi minivan berpenumpang 12 orang, tidak menyadari adanya kendaraan dari arah berlawanan. Pengemudi mungkin kelelahan atau bisa juga mendapati masalah teknis. Ia memutuskan berhenti di jalur darurat. Malang, minivan ditabrak oleh bus yang melaju kencang. Tabrakan itu menyebabkan mobil terbakar. Seluruh penumpang minivan, 12 orang, tewas dalam tragedi tersebut.

Kecelakan tersebut adalah salah satu kecelakaan lalu lintas terburuk yang terjadi dalam perjalanan liburan selama beberapa tahun terakhir. Tentunya tragedi itu merupakan kecelakaan besar pertama yang diakibatkan oleh kebijakan contra-flow. Polisi yang bertugas di Tol Cikampek, seolah mengakui ada yang salah dengan kebijakan tersebut, langsung menghentikan rekayasa lalu lintas contra-flow dan berjanji akan mengusut kasus itu hingga tuntas. Boleh-boleh saja jika kita mempertanyakan alasan polisi terkesan setengah hati menerapkan kebijakan contra-flow, dengan hanya membuka satu jalur untuk lalu lintas arah barat.

Apakah polisi lengah karena mengetahui bahwa perjalanan liburan telah mencapai puncaknya pada Sabtu, dan semua berjalan lancar tanpa ada insiden besar? Kita harus menuntut penyelidikan menyeluruh atas kecelakaan itu. Mereka yang bertanggung jawab atas kesalahan apa pun yang mengakibatkan hilangnya nyawa harus berani menanggung risiko.

Begitu pula dengan ambruknya Tol Bocimi. Entah karena pekerjaan konstruksi yang buruk atau kekuatan alam, dampaknya terhadap pemudik sudah jelas. Karena tol tidak sepenuhnya berfungsi, perjalanan dari Bogor ke Sukabumi kini makan waktu enam jam. Kenaikan waktu tempuh tersebut signifikan, karena sebelum ada longsor, perjalanan rute tersebut bisa ditempuh dalam 1,5 jam saja.

Saat ini, dengan semangat Idul Fitri, kita tentu bisa memaafkan kesalahan yang dilakukan oleh pihak berwenang, yang bertanggung jawab mengatur perjalanan liburan kita. Namun mereka yang terkena imbas kemacetan, atau terluka akibat kecelakaan, atau yang perjalanannya tertunda karena ketidakmampuan pemerintah, tidak akan melupakan kesalahan fatal yang berdampak pada mereka.

Akhir pekan ini, jutaan pemudik akan kembali ke Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Pulau Jawa. Risiko yang sama tetap membayangi. Kami mohon pihak berwenang untuk meningkatkan upaya mereka. Di perjalanan, hidup kita benar-benar dipertaruhkan.

Untuk saat ini, mari mendoakan keselamatan perjalanan semua orang. Juga semoga semua merayakan hari raya dengan bahagia dan tenteram.

Selamat Idul Fitri.

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.