TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

China kesulitan penuhi komitmen pinjaman

Yvette Tanamal (The Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Tue, June 13, 2023

Share This Article

Change Size

China kesulitan penuhi komitmen pinjaman Workers construct tracks for the Jakarta-Bandung highspeed train project at Halim Station, East Jakarta, on March 31, 2023. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) said the project was 90 percent complete and would be ready for operation in August, although others beg to differ. (Antara/Galih Pradipta)
Read in English

B

aru-baru ini, Lowy Institute Australia mengeluarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa China adalah pemodal pembangunan terbesar di kawasan Asia Tenggara. Ia  menggarisbawahi pentingnya negara tersebut sebagai mitra bagi ASEAN yang fokus pada ekonomi.

Menurut Lowy, terlepas dari beban keuangan yang disandangnya, Beijing sedang berjuang untuk mewujudkan beberapa komitmen yang lebih besar. China bersaing dengan kekuatan utama lainnya seperti Jepang dan Korea Selatan. Dua negara yang disebut terakhir telah membuktikan keberanian mereka memberi pinjaman besar dan menjadi mitra yang dapat diandalkan di wilayah ASEAN yang berkembang pesat.

Bagi Indonesia, yang merupakan penerima dana sekaligus penerima bantuan dari  China yang terbesar di Asia Tenggara, dana pembangunan dari Beijing telah membuahkan proyek-proyek besar seperti kereta cepat Jakarta-Bandung. Tetapi, proyek tersebut telah mengalami beberapa kelambatan dan pembengkakan biaya.

Peta Bantuan Asia Tenggara dari Lowy Institute mengumpulkan data dari antara tahun 2015 dan 2021 dan meneliti lebih dari 100.000 proyek di seluruh negara anggota ASEAN dan Timor-Leste. Tak hanya itu, peta tersebut juga mempelajari 97 mitra pembangunan di kawasan, termasuk mitra bilateral yang sudah umum seperti AS, lembaga keuangan seperti Asian Development Bank (ADB) dan Bank Dunia, serta mitra nontradisional seperti China, India, dan negara-negara Timur Tengah.

Penelitian tersebut memperkirakan bahwa dalam periode enam tahun, kawasan Asia Tenggara telah menerima rata-rata $28 miliar dolar Amerika per tahun, dengan total $200 miliar berbentuk pembiyaan pembangunan resmi.

Dan meski 80 persen dari total pembiayaan pembangunan didanai oleh mitra pembangunan tradisional, China telah mengukuhkan posisinya sebagai pemodal tunggal terbesar.

Tiga pemodal teratas Asia Tenggara pada periode tersebut adalah China, yang menghabiskan sekitar $5,53 miliar per tahun, ADB ($4,49 miliar), dan Bank Dunia ($4,1 miliar).

to Read Full Story

  • Unlimited access to our web and app content
  • e-Post daily digital newspaper
  • No advertisements, no interruptions
  • Privileged access to our events and programs
  • Subscription to our newsletters
or

Purchase access to this article for

We accept

TJP - Visa
TJP - Mastercard
TJP - GoPay

Redirecting you to payment page

Pay per article

China kesulitan penuhi komitmen pinjaman

Rp 29,000 / article

1
Create your free account
By proceeding, you consent to the revised Terms of Use, and Privacy Policy.
Already have an account?

2
  • Palmerat Barat No. 142-143
  • Central Jakarta
  • DKI Jakarta
  • Indonesia
  • 10270
  • +6283816779933
2
Total Rp 29,000

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.