Dalam kunjungan lima hari Naruhito ke Indonesia, hingga Jumat, ia telah mengunjungi beberapa proyek infrastruktur Jakarta yang bekerja sama dengan Jepang. Di hari Minggu, ia mengunjungi depo MRT di Lebak Bulus dan stasiun pompa pencegah banjir di waduk Pluit.

Kedatangan Naruhito dan Permaisuri Masako di Jakarta pada Sabtu terlaksana setelah Jokowi mengundang kaisar dalam perjalanan ke Tokyo tahun lalu. Kunjungan ini juga menandai kunjungan luar negeri pertama Naruhito sejak ia dinobatkan pada 2019.

Sebelum memulai perjalanannya, dalam konferensi pers di Tokyo pekan lalu, Naruhito mengakui adanya “masa sulit” yang dialami kedua negara Indonesia dan Jepang di masa lalu Ia merujuk pada pendudukan Jepang di masa perang di Indonesia, yang saat itu merupakan koloni Belanda, pada tahun 1942 sampai 1945. Pendudukan Jepang di Asia selama Perang Dunia II dikenal sebagai praktik kerja paksa dan perbudakan seksual yang brutal.

Naruhito mengatakan bahwa Jepang sejak saat itu telah “berusaha” untuk memperjuangkan perdamaian dan kemakmuran global, terutama dengan sesama negara Asia seperti Indonesia.

Saat berbicara kepada wartawan usai pertemuannya dengan Jokowi pada Senin, Naruhito mengatakan kunjungannya merupakan bagian dari kelanjutan diplomasi Jepang dengan Indonesia. “Saya ingin memperdalam pemahaman saya tentang keragaman masyarakat dan budaya [Indonesia], serta mengingat mereka yang telah bekerja keras untuk mempromosikan hubungan persahabatan antara kedua negara,” ujar Naruhito.

Sementara itu, Jokowi menyampaikan rasa terima kasihnya dan mengatakan bahwa kunjungan kaisar merupakan “kehormatan yang sangat berarti” bagi Indonesia. Sebagai negara tujuan kunjungan perdana Naruhito, secara tak langsung menunjukkan pentingnya kerja sama ekonomi antara Tokyo dan Jakarta.

Popular

Power begins to return after outage in Indonesia's Bali island

Coffee, gold push up inflation to 1.95 percent in April

The fragile promise of pluralism, religious freedom in Southeast Asia