TheJakartaPost
Please Update your browser
Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.
Popular Reads
Top Results
No results found. Please check your search term and try again
Can't find what you're looking for?
View all search results
Popular Reads
Top Results
No results found. Please check your search term and try again
Can't find what you're looking for?
View all search resultsBRICS hidupkan kembali Semangat Bandung untuk satukan 'Global South'
Semangat Bandung menekankan prinsip-prinsip penentuan nasib sendiri, non-intervensi, dan kesetaraan dalam hubungan global, serta memperjuangkan kemerdekaan dari dominasi kekuatan besar.
Change text size
Gift Premium Articles
to Anyone
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
(Left to right) Russia's Foreign Minister Sergey Lavrov, Abu Dhabi's Crown Prince Sheikh Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Indonesia's President Prabowo Subianto, South Africa's President Cyril Ramaphosa, Brazil's President Luiz Inacio Lula da Silva, India's Prime Minister Narendra Modi, China's Premier Li Qiang, Ethiopia's Prime Minister Abiy Ahmed, Egypt's Prime Minister Mostafa Madbouly, and Iran's Foreign Minister Abbas Araghchi pose for a family photo during the BRICS summit in Rio de Janeiro, Brazil, on July 6, 2025. BRICS leaders meeting in Rio de Janeiro on Sunday are expected to decry US President Donald Trump's “indiscriminate“ trade tariffs, saying they are illegal and risk hurting the global economy. (AFP/Pablo Porciuncula)
Dalam penampilan pertamanya di KTT BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, Presiden Prabowo Subianto mengajak negara-negara anggota untuk menghidupkan kembali Semangat Bandung. Prabowo juga menunjukkan kepemimpinan yang bersatu dalam menghadapi meningkatnya ketegangan global dan kebijakan tarif Amerika Serikat.
Pada Senin, sebuah pernyataan resmi menegaskan kembali "dukungan penuh" Jakarta terhadap visi kerja sama ekonomi BRICS. Pernyataan itu mencatat bahwa masuknya Indonesia baru-baru ini ke dalam kelompok tersebut bertujuan untuk "memperkuat" posisi globalnya, sekaligus mendorong stabilitas dan kesejahteraan bersama.
Prabowo tiba di Brasil pada akhir pekan, setelah singgah di Jeddah, tempat ia mengadakan pembicaraan dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengenai perkembangan terkini di Timur Tengah. Ia menerima sambutan hangat dari Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, yang menyebut namanya dalam sambutan pembukaannya dan menggambarkan BRICS sebagai perwujudan modern dari Semangat Bandung.
Presiden Lula menarik persamaan antara iklim geopolitik saat ini dan era Perang Dingin. Ia merujuk pada warisan Konferensi Asia Afrika Bandung 1955. Saat itu, negara-negara yang baru merdeka berkumpul di Indonesia untuk menolak politik yang berpihak, serta menegaskan sikap non-blok di dunia yang terpolarisasi.
“BRICS mewujudkan Semangat Bandung,” ujar Lula kepada sesama pemimpin BRICS. “Dengan multilateralisme yang sedang diserang, otonomi kita kembali terkekang,” tambahnya, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.
