TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Tourism and Creative Economy Ministry apologizes for Instagram post

The Tourism and Creative Economy Ministry has faced criticism for uploading an altered promotional photo of an event on Instagram without permission.

News Desk (The Jakarta Post)
Jakarta
Thu, August 20, 2020

Share This Article

Change Size

Tourism and Creative Economy Ministry apologizes for Instagram post On Aug. 15, the Tourism and Creative Economy posted a promotional photo of an event that was edited without permission from the event's organizers. (Shutterstock/wichayada suwanachun)

T

he Tourism and Creative Economy Ministry posted an apology on Instagram for uploading a promotional photo of an event on Saturday without acknowledging the event's organizers.

 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 

PERMOHONAN MAAF Permohonan maaf ini kami buat untuk meluruskan situasi yang terjadi antara pengelola akun @kemenparekraf.ri, Galeri @indonesia_kaya, @boowlive dan semua seniman juga pihak yang terlibat dalam produksi #MusikaldiRumahAja Kami meminta maaf dan sangat menyesal atas kesalahan visual cover konten yang diunggah di akun @kemenparekraf.ri pada tanggal 15 Agustus 2020. Visual tersebut merupakan modifikasi poster musikal “Malin Kundang” yang pada eksekusinya, kami luput memasukkan logo Galeri Indonesia Kaya dan BOOW Live. Sesungguhnya kami berniat baik tanpa ada maksud buruk sedikitpun, kami hanya ingin membantu promosi dengan mengunggah konten tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap karya #MusikaldiRumahAja. Menjadi semangat tanggung jawab kami untuk mendorong promosi dan publikasi karya-karya industri kreatif tanah air. Kami tidak berniat untuk mengklaim atau mengambil keuntungan dari program tersebut dari segi apapun. Kami menyadari adanya kesalahan etika komunikasi visual dalam pengulasan konten tersebut, maka langsung kami take down tayangan di akun @kemenparekraf.ri dimaksud dalam waktu kurang dari 24 jam setelah penayangannya. Melalui klarifikasi ini kami menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh seniman yang terlibat dalam produksi #MusikaldiRumahAja. Kami juga berterima kasih atas saran dan masukan dari para pelaku ekonomi kreatif terkait isu ini. Mari bersama-sama mengembangkan potensi industri kreatif Indonesia. Terima kasih.

A post shared by Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (@kemenparekraf.ri) on

The now-deleted post was about virtual performance “Malin Kundang”, part of the event series #MusikalDiRumahAja (Musical at Home), held by Indonesian culture information portal Indonesia Kaya and event organizer BOOW LIVE. It was uploaded on YouTube on July 23.  

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

#BOOWLive x www.Indonesiakaya.com dengan bangga mempersembahkan #MusikaldiRumahAja, musikal cerita rakyat yang ditayangkan secara online jadi bisa kamu tonton di mana saja. Sudah penasaran dong siapa saja pemeran episode pertama, Malin Kundang? Saksikan mereka LIVE hanya 3 hari lagi! —— Saksikan #MusikaldiRumahAja hanya di channel YouTube IndonesiaKaya setiap Hari Kamis mulai 23 Juli - 27 Agustus 2020. 😄✨ @ninoprabowo @deapanendra @desmondacc @aku_naura @bayu_pontiagust @dimitridimi @dramarama111666 @dianhp_music @arianegara @mayk_wongkar @riafinola @baldynola @tinut #musikal #ceritarakyat #teater #livestream

A post shared by BOOW Live (@boowlive) on

In its post, the ministry stated that it did not have any bad intentions. “We wanted to help promote [the event series] by uploading its content as a form of our support toward #MusikalDiRumahAja. It has become our responsibility to boost promotions and publications of the country’s creative works. We didn’t intend to claim or take advantage of the program in any way,” the post reads. “Through this clarification post, we’d like to extend our apology for all artists who are involved in #MusikalDiRumahAja.”

The post was uploaded by the ministry following criticism from filmmakers Joko Anwar and Angga Dwimas Sasongko on Twitter on Tuesday.

Joko wrote that the event’s promotional photo was taken and edited to later be uploaded on the ministry’s Instagram. “The organizers’ logos were deleted and replaced by the ministry’s logo,” wrote Joko. “What happened? What a shame.”

Joko also included screenshots of Instagram Stories that stated the editing process was done without permission from the organizers. (wir/wng)

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.