TheJakartaPost
Please Update your browser
Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.
Pendukung Jokowi bela Ibu Negara soal pencalonan anak sebagai cawapres
Change Size
President Joko Widodo (second right), First Lady Iriana Widodo (second left) and sons Gibran Rakbuming Raka and Kaesang Pangarep (right) take part in a traditional ceremony during preparations for the wedding of Jokowi's daughter in Surakarta, Central Java, on Nov. 7, 2017. (AFP/Anwar Mustafa)
Para pendukung Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah berusaha meredam pemberitaan mengenai dugaan peran Ibu Negara Iriana dalam mempersiapkan dan memposisikan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, untuk menduduki jabatan wakil presiden.
Anggota aliansi elektoral Koalisi Indonesia Maju yang mendukung calon presiden Prabowo Subianto dan pasangannya Walikota Surakarta Gibran menganggap laporan majalah Tempo mengenai peran Iriana dalam mendorong pencalonan Gibran sebagai calon wakil presiden sebagai hal yang tidak penting. Menurut mereka, hal yang dilakukan Iriana wajar dan masuk akal sebagai bentuk dukungan seorang ibu kepada putranya.
"Beliau adalah ibunya. Melihat putranya maju [dalam pemilihan presiden], sebagai seorang ibu, dia pasti akan mendukung, mendoakan, memberi restu," kata Nusron Wahid, anggota senior Partai Golkar dan sekretaris tim kampanye Prabowo-Gibran, kepada para wartawan pada hari Selasa (21 November).
Partai Prabowo, Gerindra, menganggap semua tuduhan bahwa Iriana telah campur tangan dalam proses pemilu yang akan datang sebagai "tuduhan yang jahat".
"Saya tidak mengerti, bagaimana bisa sampai seperti ini? Sampai-sampai hubungan ibu dan anak dianggap sebagai sesuatu yang jahat," tanya Habiburokhman, wakil ketua Gerindra.
Laporan yang diterbitkan oleh Tempo pada akhir pekan lalu menjelaskan peran besar Iriana dalam pencalonan Gibran sebagai wakil presiden. Keterlibatan Iriana mulai dari mengkonsolidasikan anggota keluarga besar Presiden, hingga melobi para pengusaha lokal di Surakarta dan kelompok-kelompok pendukung Jokowi agar mendukung pencalonan putranya sebagai wakil presiden.
Menurut laporan tersebut, semua bermula pada awal tahun ini. Saat itu, Iriana kecewa dan kesal atas perlakuan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terhadap Jokowi. Perasaan tidak senangnya memuncak ketika ketua umum PDIP Megawati Sukarnoputri secara terbuka mengingatkan Presiden bahwa ia bukan siapa-siapa tanpa PDIP.
