TheJakartaPost
Please Update your browser
Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.
Koalisi Prabowo dukung rencana kabinet yang lebih besar
Eksekutif Gerindra Habiburokhman mengatakan bahwa penambahan kementerian di kabinet baru akan membantu negara mengatasi banyak permasalahan.
Change text size
Gift Premium Articles
to Anyone
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
A vendor arranges the official portraits of president-elect Prabowo Subianto (left) and vice president-elect Gibran Rakabuming Raka on April 23, 2024, at his kiosk in Pasar Baru, Central Jakarta. (Antara/Muhammad Adimaja)
A
nggota koalisi partai yang mendukung Prabowo Subianto menyetujui gagasan pembentukan beberapa kementerian baru dalam pemerintahan yang akan datang. Saat ini, sang presiden terpilih sedang menentukan susunan kabinetnya.
Di tengah diskusi yang sedang berlangsung di antara partai-partai koalisi mengenai alokasi posisi kabinet, usulan untuk menambah jumlah menteri menjadi salah materi bahasan.
Koalisi Prabowo sebelumnya terdiri dari empat partai yang memiliki kursi di legislatif yang akan datang, yaitu Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat. Baru-baru ini, presiden terpilih menyambut dua tambahan anggota koalisi baru, yaitu Partai Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dua partai tersebut sebelumnya adalah pendukung calon presiden Anies Baswedan, saingan Prabowo pada pemilu presiden Februari silam.
Selama dua masa jabatannya sebagai presiden, Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah mempertahankan 34 jabatan menteri. Jumlah itu sesuai dengan Undang-Undang Kementerian tahun 2008, yang membatasi jumlah kementerian dalam kabinet presiden.
Berbicara kepada wartawan pada Senin 6 Mei, eksekutif Gerindra Habiburokhman mengatakan bahwa penambahan kementerian di kabinet baru akan membantu negara mengatasi banyak permasalahan.
“Kita negara besar dengan tantangan besar dan target besar,” ujarnya seperti dikutip Antara. “Masuk akal jika kita butuh banyak orang di pemerintahan.”
Habiburokhman menepis kekhawatiran bahwa kabinet yang lebih besar hanya akan mengakomodasi tuntutan para pemimpin partai politik dalam koalisi untuk mendapatkan perwakilan. Ia katakan bahwa keputusan akhir ada di tangan presiden terpilih. “Apakah kabinet yang lebih besar akan efektif atau tidak, itu tergantung pada pertimbangan [Prabowo],” kata Habiburokhman.
