TheJakartaPost
Please Update your browser
Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.
Kelegaan pilot Selandia Baru bebas dari sandera di Papua
Seruan untuk penyelesaian damai atas konflik yang terus berlanjut di Papua telah berkembang menyusul pembebasan pilot Selandia Baru Phillip Mehrtens pada Sabtu 23 September.
Change text size
Gift Premium Articles
to Anyone
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
New Zealand pilot Phillip Mehrtens (left) poses for a selfie with a police officer on Sept. 21, 2024 at a press conference in Timika, Papua, following his release by a faction of the West Papua National Liberation Army (TPNPB) that had held him captive for 19 months. (AFP/Handout/Cartenz Peace Operation)
P
ihak berwenang Indonesia dan Selandia Baru bersukacita selama akhir pekan saat Philip Mehrtens, pilot Selandia Baru yang disandera selama 19 bulan oleh kelompok bersenjata Papua, dibebaskan pada Sabtu 23 September.
Mehrtens bekerja untuk maskapai penerbangan Indonesia Susi Air ketika ia diculik pada 7 Februari 2023. Penculiknya adalah faksi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang dipimpin oleh Egianus Kogoya di Nduga, provinsi Pegunungan Papua.
Anggota Operasi Perdamaian Cartenz, satuan tugas gabungan yang beranggotakan polisi dan militer yang ditugaskan untuk mengatasi kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan memulihkan perdamaian di wilayah tersebut, menjemput Mehrtens pada Sabtu pagi di sebuah desa di Nduga. Petugas medis kemudian memeriksa kondisi fisik dan psikologis sang pilot sebelum ia diangkut ke Timika, Papua.
Keluarga Mehrtens mengucapkan terima kasih kepada TPNPB, sayap bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Ucapan terima kasih disampaikan karena mereka telah merawat pilot tersebut selama ia ditawan.
Pihak keluarga juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Egianus dan para pejuang karena telah "menjaga Phil tetap aman dan sehat sesuai kemampuan mereka". Pihak keluarga menghargai mereka karena telah membiarkan pilot tersebut "menyampaikan beberapa pesan" selama ditawan, untuk mengabarkan pada keluarga bahwa ia masih hidup.
Selama ditawan di pedesaan Papua, Mehrtens beberapa kali muncul sebentar dalam pesan video. Pesan ditujukan kepada keluarganya dan pemerintah Selandia Baru.
"Pesan-pesan itu melegakan jiwa kami dan memberi kami harapan bahwa kami akan dapat melihat Phil lagi," kata keluarga tersebut, seperti dikutip AFP.
