TheJakartaPost
Please Update your browser
Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.
Bekasi 'lumpuh' dikecam akibat tata kota dan mitigasi bencana yang buruk
Pada 2023, tim riset agensi real estate Colliers Indonesia melaporkan bahwa Kota Bekasi akan menjadi penyumbang jumlah mal baru terbanyak di Jabodetabek hingga 2025.
Change text size
Gift Premium Articles
to Anyone
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
A drone view shows a flooded residential area following heavy rains in Bekasi, on the outskirts of Jakarta, Indonesia, on Tuesday, March 4, 2025. (Reuters/Yuddy Cahya Budiman)
Banjir besar baru-baru ini di Jabodetabek, yang berdampak sangat buruk di Kota Bekasi, Jawa Barat, telah menarik perhatian. Sorotan mengarah pada buruknya tata kota dan kurangnya mitigasi bencana di wilayah tersebut.
Awal pekan ini, Jakarta dan kota-kota penyangganya dilanda hujan deras terus-menerus. Akibatnya, terjadi salah satu banjir terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Banjir memakan sejumlah korban jiwa dan memaksa ribuan orang mengungsi demi keselamatan mereka.
Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun di Tebet, Jakarta Selatan, meninggal setelah tersapu air berlumpur. Peristiwa itu terjadi setelah sekoci yang ditumpanginya terbalik. Sementara itu di Bogor, pada Senin 3 Maret, seorang pria berusia 59 tahun ditemukan tewas setelah berusaha menyelamatkan istrinya dari arus yang deras. Laporan tentang korban jiwa masih terus berdatangan hingga Rabu 5 Maret.
Dari kota-kota satelit Jakarta, Kota Bekasi mengalami banjir terburuk. Dari total 12 kecamatan, delapan di antaranya masih terendam banjir hingga Rabu malam. Pada Selasa kemarin, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyatakan bahwa kota itu "lumpuh".
Dalam salah satu insiden terbesar, puluhan orang terjebak di lantai atas Mega Bekasi Hypermall, salah satu pusat perbelanjaan terbesar di kota itu, selama berjam-jam. Mereka tidak bisa meninggalkan pusat perbelanjaan tersebut setelah sebagian tanggul sungai di dekatnya dilaporkan runtuh pada Selasa pagi.
