Indonesia masih berpeluang untuk lolos ke Piala Dunia. Peluang terbuka setelah secara mengejutkan tim nasional Indonesia menang 2-0 atas raksasa Asia, Arab Saudi. Pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa pekan lalu, terjadi hanya empat hari setelah Indonesia kalah secara memalukan dengan angka 4-0 dari Jepang, di tempat yang sama.

Meski bangkit dengan gemilang, Indonesia tak boleh berpuas diri. Bagaimana pun, perjalanan menuju putaran final Piala Dunia di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat pada 2026 masih jauh dari kata selesai.

Dengan penampilan gemilang tersebut, Indonesia yang mengantongi total enam poin dari satu kali menang, dua kali seri, dan dua kali kalah, naik dari posisi terbawah ke posisi ketiga Grup C Zona Asia. Posisi Indonesia masih di bawah Jepang dan Australia yang belum terkalahkan. Jepang sudah hampir pasti lolos. Artinya, dua posisi lainnya untuk masuk kualifikasi Piala Dunia terbuka lebar, karena Tiongkok, Bahrain, dan Arab Saudi juga telah mengumpulkan enam poin. Masih tersisa empat pertandingan lagi.

Indonesia akan menjamu Bahrain dan Tiongkok. Lalu, tahun depan, Indonesia bermain di Australia dan Jepang. Secara realistis, peluang untuk menang ada di dua pertandingan di dalam negeri. Namun, beberapa pihak percaya Indonesia dapat mengamankan satu poin atau bahkan tiga poin melawan Australia pada 20 Maret tahun depan, jika tim dapat mempertahankan performa serupa yang berhasil membawa kemenangan bersejarah atas Arab Saudi pada Selasa pekan lalu.

Ada upaya untuk mengganggu fokus Indonesia. Yang utama, ada kontroversi atas permintaan Bahrain kepada badan sepak bola dunia FIFA dan cabang Asia-nya, AFC, terkait pertandingan Bahrain vs Indonesia di negeri ini. Bahrain meminta pertandingan pada 25 Maret 2025 dipindahkan ke negara netral demi alasan keamanan.

Bahrain khawatir dengan sambutan yang tidak bersahabat di Jakarta. Kekhawatiran muncul setelah melihat pendukung Indonesia melampiaskan kemarahan mereka di media sosial, menyusul hasil imbang 2-2, dalam pertandingan kontroversial yang baru lalu. Pertandingan yang memicu amarah penonton Indonesia itu dilaksanakan di Bahrain pada 10 Oktober.

Tiga menit setelah waktu tambahan berakhir, Bahrain mencetak gol yang membuat hasil pertandingan menjadi seri. Hal itu menyebabkan Indonesia tidak memperoleh kemenangan yang seharusnya.

Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengatakan bahwa ia telah menulis surat kepada FIFA, meminta agar Indonesia tetap diizinkan menjadi tuan rumah pertandingan melawan Bahrain di GBK. Argumen Erick tepat, pertandingan melawan Jepang dan Arab Saudi di stadion berkapasitas 100.000 tempat duduk itu toh berjalan tanpa hambatan. Bahrain seharusnya tidak perlu khawatir terhadap keselamatan timnya.

Ada kemungkinan Indonesia akan finis di urutan keempat grup dengan sembilan poin. Artinya, tim Indonesia harus main di kualifikasi putaran keempat, melawan tim-tim dari Grup A dan Grup B zona Asia yang juga finis di urutan ketiga atau keempat. Tim-tim di putaran keempat akan dibagi menjadi dua grup yang masing-masing terdiri dari tiga tim. Mereka akan bertanding di lokasi netral. Posisi Indonesia di Piala Dunia akan aman jika menjadi yang pertama di grup.

Namun, finis sebagai yang kedua di babak keempat bukanlah akhir dari perjalanan. Meskipun, jika itu terjadi, Indonesia harus memainkan playoff putaran kelima di kendang, lalu main di luar negeri melawan tim dari konfederasi lain, untuk mencapai impian bertanding di Piala Dunia.

Jalan yang begitu panjang butuh konsistensi terkait kebugaran fisik dan motivasi untuk menang. Keduanya telah ditunjukkan oleh tim Indonesia saat menghadapi tim-tim kuat seperti Arab Saudi, satu-satunya tim yang mengalahkan juara bertahan Argentina di Piala Dunia 2022 di Qatar. Arab Saudi sekarang menjadi rumah bagi salah satu liga sepak bola paling menarik di dunia, terutama setelah kedatangan Cristiano Ronaldo, yang sekarang memimpin Portugal untuk tampil lagi di final Piala Dunia.

Kekuatan tim nasional Indonesia tampaknya terletak pada dorongan untuk berprestasi. Selebihnya, ada rasa persatuan yang berhasil ditanamkan oleh pelatih Korea Selatan Shin Tae-yong kepada para pemainnya, yang banyak di antaranya berkompetisi di liga-liga Eropa. Para penggemar sepak bola di Indonesia berharap bahwa seluruh tim, mulai dari pemain inti hingga pemain pengganti yang menanti di bangku cadangan, bisa menjaga semangat itu pada pertandingan-pertandingan selanjutnya.