TheJakartaPost
Please Update your browser
Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.
Sri Mulyani: Tarif AS ancaman serius bagi pertumbuhan PDB RI
Pemerintah dan para ekonom sepakat bahwa kebijakan proteksionis perdagangan AS yang semakin ketat akan membebani pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tetapi, seberapa berat bebannya tergantung sepenuhnya pada tarif akhir yang dikenakan Washington pada barang-barang dari Indonesia dan mitra dagangnya.
Change text size
Gift Premium Articles
to Anyone
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Shipping containers sit on a container ship at the Port of Los Angeles in San Pedro, the United States, on Feb. 9, 2022. (GETTY IMAGES VIA AFP/Mario Tama)
Pemerintah dan para ekonom Indonesia sepakat bahwa kebijakan proteksionis perdagangan AS yang semakin ketat akan membebani pertumbuhan ekonomi negara ini. Tetapi, seberapa berat beban yang akan ditanggung sepenuhnya bergantung pada tarif akhir yang dikenakan Washington pada komoditas dari Indonesia dan mitra dagangnya.
Pada Kamis 10 April, seperti dilaporkan Reuters, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa rencana tarif AS dapat mendorong penurunan tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) , "antara 0,3 dan 0,5 [poin persentase]".
Menteri Keuangan memberi catatan bahwa perkiraan itu didasarkan pada perhitungan yang dibuat sebelum Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk menangguhkan tarif tinggi, yang dikenakan pada barang-barang dari banyak negara. Dalam perubahan mendadak pada Rabu malam, Trump mengumumkan bahwa AS akan menangguhkan sementara kebijakan yang disebut tarif "resiprokal", yang diberlakukan beberapa jam sebelumnya. Dan yang ditangguhkan termasuk tarif 32 persen untuk produk yang diimpor dari Indonesia.
"Anda harus bertindak fleksibel," kata Trump kepada wartawan.
Tarif dasar 10 persen yang dikenakan pada hampir semua barang impor AS akhir pekan lalu, bagaimana pun, masih berlaku.
