Kampanye pemilu 2024 secara resmi dimulai pada Selasa, 28 November, sehari setelah para kandidat berjanji untuk menjaga perdamaian selama kampanye. Janji damai diutarakan saat petugas pemilu dan penegak hukum bersiap menghadapi tahun pemilu yang diramalkan menjadi paling ambisius di Indonesia.

Indonesia akan menyelenggarakan pemilu serentak yang sekaligus terbesar pada 14 Februari 2024. Saat itu, para pemilih akan memilih presiden, wakil presiden, anggota DPR, dan anggota DPRD berikutnya.

Dalam pemilihan umum, yang dipertaruhkan adalah masa depan negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara ini. Lebih jauh, masa depan generasi pemilih muda akan menjadi yang sangat dirugikan jika pemilu justru memecah belah masyarakat.

Pada Senin kemarin, perwakilan dari 18 partai politik yang bersaing dalam pemilu tahun depan, beserta tiga calon presiden dan pendukung politik mereka, berkumpul di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Pusat. Mereka mendeklarasikan komitmen untuk menyelenggarakan “kampanye damai”.

Deklarasi tersebut menandai dimulainya masa kampanye resmi yang berlangsung dari 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

Acara tersebut disaksikan ribuan penonton dan dibuka dengan parade penyelenggara pemilu dari seluruh nusantara.

Dalam sambutannya, Ketua KPU Hasyim Asy’ari menekankan bahwa masa kampanye harus dimanfaatkan oleh para peserta untuk mempromosikan aspek-aspek positif dari pemilu mereka. Kesempatan kampanye seyogyanya tidak digunakan untuk mencemooh lawan-lawannya.

Popular

Policymakers to rethink single-day general election format

Authorities raises Halmahera volcano alert level to highest

Indosat showcasing Indonesia's Digital Literacy Initiative at the Global DTC Workshop